Ketua MUI Kota Bandung Ajak Umat Muslim Tingkatkan Kualitas Ibadah di 10 Hari Terakhir Ramadan

REDAKSI JABAR

- Redaksi

Jumat, 21 Maret 2025 - 04:32 WIB

5058 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kota Bandung, ANALISANEWS.ID,- Memasuki 10 hari terakhir Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk semakin meningkatkan kualitas ibadah guna meraih keberkahan dan ampunan dari Allah SWT.

Dalam Kajian Ramadan yang disiarkan oleh Radio Sonata, Kamis 20 Maret 2025, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung, Ustaz Miftah Faridl menyampaikan pentingnya memaksimalkan amalan di penghujung bulan suci ini.

Dalam kajian bertema “Meningkatkan Kualitas Iman di 10 Hari Terakhir Ramadan”, Ustaz Miftah menjelaskan, Rasulullah SAW selalu menghidupkan malam-malam terakhir Ramadan dengan ibadah. Salah satu amalan utama yang dianjurkan adalah salat malam, baik dalam bentuk tarawih di awal malam maupun tahajud di sepertiga malam terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Nabi Muhammad SAW terbiasa melaksanakan salat malam sebanyak 11 rakaat, namun pada masa Khalifah Umar bin Khattab, jumlahnya pernah mencapai 23 rakaat. Terpenting bukan jumlah rakaatnya, melainkan konsistensi dalam menjalankan ibadah ini,” jelasnya.

Selain salat malam, Ustaz Miftah juga menekankan pentingnya itikaf, yaitu berdiam diri di masjid dengan fokus beribadah dan menjauhi aktivitas duniawi. Itikaf menjadi momen untuk memperbanyak zikir, doa, serta membaca Al-Qur’an, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

“Dalam ajaran Islam, itikaf adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah, meninggalkan kesibukan duniawi sementara waktu, dan memperbanyak renungan serta doa,” paparnya.

Lebih lanjut, Ustaz Miftah menjelaskan, puasa dalam Islam memiliki tujuan utama untuk membentuk ketakwaan, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Baqarah: 183. Ia juga menyinggung bahwa konsep berpuasa tidak hanya ditemukan dalam Islam, tetapi telah menjadi tradisi di berbagai peradaban dunia sejak zaman kuno.

“Sejarah mencatat bahwa banyak bangsa telah menjalankan tradisi puasa dalam bentuk yang berbeda. Namun dalam Islam, puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga cara untuk mensucikan diri dan meningkatkan kualitas spiritual,” pungkasnya.**(IP)

Kepala Diskominfo Kota Bandung

 

Yayan A. Brilyana

Berita Terkait

KDM Keluarkan Surat Edaran Pendidikan Gapura Panca Waluya
Kick Off Renovasi 500 Rutilahu di Jabar, KDM Targetkan Nol Rutilahu pada 2028
Pemkot Bandung Canangkan Lokasi Program P2WKSS dan KRPPA Tahun 2025
Kampung Toleransi ke 6 diresmikan di Kelurahan Cibadak
Muhammad Farhan Resmikan Kelurahan Cibadak sebagai Kampung Toleransi
TCT Indonesia Hadiri Apel Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana 2025
Nadia Iskandar Alumni 1960 Saksi Sejarah SMAN 1 Bandung
Megatron Kawasan Braga Sebaiknya Digunakan Iklan Layanan Masyarakat Dan Pemerintahan
mgid.com, 569023, DIRECT, d4c29acad76ce94f