Oleh: Abah Azis
Banten // Dalam percakapan yang berlangsung baru-baru ini, Abah Azis memberikan peringatan terkait sistem politik yang masih dipengaruhi oleh kebijakan yang ditinggalkan oleh Presiden Jokowi. Dia mengungkapkan kekhawatiran mengenai potensi manipulasi dalam proses pemilu, di mana meskipun ada 12 partai politik, dua partai besar bersama dengan beberapa partai kecil bisa saja memiliki pengaruh yang lebih besar daripada yang seharusnya, terutama di level legislatif.
Abah Azis menekankan bahwa sistem yang ada saat ini seolah-olah sudah dirancang sedemikian rupa untuk menguntungkan pihak-pihak tertentu.
Menurutnya, hal ini akan menciptakan ketidakpuasan di kalangan masyarakat dan kemungkinan besar akan berujung pada gugatan hukum terkait hasil pemilu, terutama terkait hasil pilkada. Bahkan, ia mencatat adanya potensi pengkhianatan dari beberapa pendukung yang sebelumnya setia, yang pada akhirnya bisa mengubah jalannya pemilu secara signifikan.
Kekhawatiran ini juga terasa nyata di wilayah Banten, di mana tokoh politik seperti Airin—yang sebelumnya diprediksi memiliki posisi kuat—mendapatkan tantangan berat dalam proses pemilu.
Azis menilai bahwa strategi-strategi ini sengaja dibuat untuk mempengaruhi hasil akhir, dengan selisih yang tampak “normal”, namun sebenarnya sudah diatur untuk memastikan pihak-pihak tertentu tetap mendominasi.
Ini menggambarkan kekhawatiran politik Abah Azis mengenai potensi manipulasi dalam pemilu dan ketidakadilan yang mungkin terjadi, dengan fokus pada situasi politik di Banten.
(Red)**
