Home / TNi

Upaya Bakamla RI Terhadap Nelayan Indonesia yang Diusir Kapal  Singapura

REDAKSI JABAR

- Redaksi

Selasa, 31 Desember 2024 - 06:33 WIB

5013 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Analisanews.Id||Kepulauan Riau — Personel KN Pulau Dana-323 Bakamla RI mendatangi nelayan di Pulau Terong untuk menindaklanjuti laporan terkait insiden pengusiran nelayan Indonesia oleh Singapore Police Coast Guard (SPCG). Insiden ini terjadi pada Selasa (24/12), ketika salah satu nelayan Indonesia jatuh ke laut akibat gelombang besar yang diduga sengaja dikondisikan oleh kapal SPCG, saat memancing ikan menggunakan speed boat di sekitar perairan Pulau Nipah, Kepulauan Riau. Minggu (29/12/2024).

Kedatangan personel Bakamla RI yang dipimpin oleh Penata Layanan Operasional Letda Bakamla Ryan Widiono, S.IP., bertujuan untuk menggali informasi langsung dari nelayan yang menjadi korban sekaligus memastikan kondisi mereka pasca kejadian. Langkah ini dilakukan menyusul banyaknya laporan yang diterima Contact Center Bakamla RI mengenai tindakan membahayakan yang dilakukan oleh kapal SPCG.

Menurut Ketua Nelayan Pulau Terong, Pak Jemisan, insiden terjadi saat nelayan sedang memancing di wilayah yang diklaim masih termasuk perairan Indonesia tepatnya pada koordinat N 01,11,880 E 103,37,500. “Kapal SPCG menuduh kami melewati batas perairan lalu memaksa kami pergi dengan cara bermanuver hingga menciptakan gelombang besar,” jelasnya.

Jemisan menambahkan bahwa salah satu rekannya, Mahade, terlempar ke laut akibat gelombang tersebut. Beruntung, Mahade berhasil diselamatkan oleh rekan-rekan nelayan lainnya. Jemisan menyampaikan harapannya agar pemerintah dapat memberikan sosialisasi terkait batas-batas perairan yang diperbolehkan untuk menangkap ikan. Jemisan juga mengecam tindakan SPCG yang membahayakan nyawa. “Jika memang kami melanggar batas, harap ditegur dengan cara yang baik dan tidak membahayakan,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Letda Bakamla Ryan Widiono mengatakan Bakamla RI berkomitmen akan memberikan penyuluhan kepada nelayan terkait batas wilayah guna mencegah terjadinya hal serupa demi kenyamanan bersama para pengguna laut.

Pertemuan ini juga dihadiri oleh Ketua Adat Pulau Terong Pak Salman, perwakilan LSM setempat, serta empat personel KN Pulau Dana-323. Bakamla RI berharap kolaborasi antara nelayan, masyarakat adat, dan pihak terkait dapat terus terjalin demi keamanan dan kedaulatan perairan Indonesia.

Autentifikasi : Pranata Humas Ahli Muda Kapten Bakamla Yuhanes Antara, S.Pd

**ipung**

Berita Terkait

Sambut Tahun Baru 2025, Kodiklatal Doa Bersama Untuk Pengharapan Baru
Mayjen TNI Windiyatno Resmi Menjabat Sebagai Pangdam XIV/Hsn
Dansatdik – 2 Kodiklatal Laksanakan Memorandum Jelang Sertijab
Letkol Laut (P) Antonius Februar Prima Hadi Serahkan Jabatan Dansefung Pusdiklapa Kodiklatal
Wadan Kodiklatal Tinjau Lattek Berganda Siswa Dikmaba TNI AL Angkatan 44/2
Apel Gabungan Kodiklatal Sambut Libur Natal 2024
Dansatdik – 4 Manado Ikuti Tatap Muka Dengan Dankodiklatal dan Ketua Gabungan Jalasenastri Kodiklatal
Pangdam III/Slw Ikuti Penetapan Komcad SPPI

Berita Terbaru