ANALISANEWS.ID||Kota Bandung, – Dalam rangka memperingati peristiwa Tsunami Aceh yang terjadi pada tahun 2024. Kamaba (Keluarga Masyarakat Aceh) menggelar acara doa bersama dan zikir yang bertajuk “Bandung Utama”. Acara ini berlangsung pada Kamis, 26 Desember 2024, di Pendopo Alun-alun Kota Bandung.
Acara yang di laksanakan untuk mengenang musibah Tsunami Aceh dan tragedi yang terjadi di Bandung Utama ini. Yang di mulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh peserta yang hadir. Pembukaan acara di hadiri oleh sejumlah tokoh penting. Di antaranya Walikota Bandung terpilih, Farhan, beserta jajaran pemerintahan Kota Bandung. Selain itu, acara juga di hadiri oleh Ketua Pelaksana Kegiatan, Zulkipli Adam, yang di dampingi oleh Ibu Murni. Serta para anggota Kamaba, tokoh masyarakat Aceh yang berada di Kota Bandung, dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana sekaligus perwakilan dari Kamaba, Zulkipli Adam, menyampaikan. Bahwa acara ini merupakan bentuk solidaritas dan kepedulian terhadap saudara-saudara di Aceh yang terdampak musibah besar tersebut. Zulkipli Adam juga menekankan pentingnya bersatu dan terus mendoakan agar peristiwa serupa tidak terulang. Serta berharap agar masyarakat Aceh dapat bangkit dan terus maju pasca-tragedi tersebut.
Walikota Bandung terpilih, Farhan, dalam kesempatan yang sama menyampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada korban Tsunami Aceh. Serta menyampaikan apresiasi terhadap Kamaba yang telah menyelenggarakan acara ini sebagai bentuk dukungan moral. “Semoga dengan doa dan zikir bersama ini, kita semua dapat turut merasakan penderitaan saudara-saudara kita di Aceh. Dan berdoa agar mereka di berikan kekuatan untuk bangkit,” ungkap Farhan dalam sambutannya.
Farhan juga berharap, acara ini bisa menjadi pengingat bagi semua pihak untuk lebih peduli terhadap sesama. Serta meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam yang bisa terjadi kapan saja. “Mari kita terus meningkatkan kesadaran akan pentingnya persiapan bencana dan saling membantu antar sesama,” himbau Farhan.
Selanjutnya, tausiyah yang di sampaikan oleh KH. Wahyul Afif AL-Ghafiki (Pimpinan Taman Belajar AL-Fifiyah). Dalam tausiyahnya, ia mengajak seluruh yang hadir untuk merenungkan makna musibah dan pentingnya ikhlas dalam menghadapi ujian hidup. Setelah tausiyah, acara di lanjutkan dengan pembacaan sholawat dan surat Yasin bersama, yang di pimpin oleh KH. Wahyul Afif AL-Ghafiki. Sebagai bentuk doa dan harapan bagi para korban musibah Sunami Aceh yang telah meninggal serta bagi saudara-saudara yang sedang menghadapi ujian di Aceh.
Acara ini di akhiri dengan doa bersama untuk keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Aceh serta untuk kedamaian dan kemajuan seluruh Indonesia. Dan acara ini di harapkan dapat mempererat hubungan antar sesama warga Bandung. Khususnya antara masyarakat Aceh dan warga Bandung, serta menjadi momentum penting untuk memperkuat rasa persaudaraan dan kepedulian sosial.**Ipung Hastuti