*KOTA BANDUNG –-* Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman menghadiri Rapat Koordinasi Kepala Dinas Sosial Provinsi dan Kabupaten/ Kota se-Jawa Barat, di Ruang Rapat Papandayan, Gedung Sate Bandung, Senin (30/9/2024).

Dalam rapat tersebut, Herman menyatakan bahwa Pemda Provinsi Jabar dan pemda kabupaten kota di Jabar perlu bersinergi dalam menyelesaikan berbagai persoalan sosial di masyarakat, termasuk dalam mencapai target indikator makro pembangunan. “Keberhasilan kami (Jabar) adalah agregat. Kami tidak bisa berbuat banyak jika Dinas Sosial di kabupaten kota tidak bergerak optimal. Masyarakat Jawa Barat ada di 27 kabupaten kota, 627 kecamatan, 5.311 desa, dan 646 kelurahan di Jawa Barat,” ucap Herman.
Menurut Herman, Dinas Sosial Jabar dan Dinas Sosial Kabupaten Kota di Jabar perlu bekerja keras dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem. Salah satu targetnya yakni nol persen kemiskinan ekstrem baru. Dengan adanya rapat koordinasi tersebut, Herman berharap kolaborasi, sinergi, dan koordinasi Pemda Provinsi Jabar dan pemda kabupaten kota di Jabar semakin menguat, terutama dalam menangani berbagai persoalan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami harap bapak ibu kepala dinas yang hadir dari 27 kabupaten kota ini segera melaporkan ke sekretaris daerah masing-masing. Saya sendiri sudah berkomunikasi dengan kepala daerah agar kita satu frekuensi,” tutur Herman.

Relevansi Proses Edukasi Masyarakat dalam Penanganan Masalah Sosial di Jawa Barat
- Peningkatan Kesadaran Sosial
Edukasi masyarakat tentang isu kemiskinan ekstrem dan masalah sosial lainnya sangat penting. Melalui kampanye informasi, masyarakat dapat memahami dampak kemiskinan dan pentingnya partisipasi mereka dalam program-program sosial. - Pelatihan Keterampilan
Program pelatihan keterampilan bagi masyarakat yang rentan dapat membantu mereka memperoleh pekerjaan yang lebih baik. Ini dapat melibatkan kerja sama dengan lembaga pelatihan atau perusahaan lokal untuk menciptakan peluang kerja. - Pemberdayaan Komunitas
Mendorong pembentukan kelompok masyarakat yang fokus pada solusi masalah sosial. Melalui kelompok ini, masyarakat dapat berbagi informasi, pengalaman, dan sumber daya untuk saling mendukung. - Akses Informasi dan Layanan Sosial
Masyarakat perlu diberikan informasi yang jelas tentang layanan sosial yang tersedia, seperti bantuan langsung, program kesehatan, dan pendidikan. Ini dapat dilakukan melalui sosialisasi dan penggunaan media sosial. - Keterlibatan Pemuda
Mengajak pemuda untuk berperan aktif dalam kegiatan sosial, seperti kampanye kesadaran atau kegiatan penggalangan dana, dapat menumbuhkan rasa kepedulian dan tanggung jawab sosial di kalangan generasi muda. - Monitoring dan Evaluasi Program
Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memberikan umpan balik terhadap program yang ada, sehingga pemda dapat mengevaluasi efektivitas intervensi dan melakukan perbaikan yang diperlukan. - Kolaborasi dengan Organisasi Masyarakat Sipil
Mengajak organisasi masyarakat sipil dalam proses edukasi untuk menjangkau lebih banyak orang dan memberikan perspektif yang lebih luas tentang isu sosial.
Dengan menerapkan proses edukasi yang komprehensif, diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penanganan masalah sosial dan mendukung upaya pemerintah dalam mencapai target nol persen kemiskinan ekstrem.
(Dewi Apriatin)**