Ketua MUI Kota Bandung Ajak Umat Muslim Tingkatkan Kualitas Ibadah di 10 Hari Terakhir Ramadan

REDAKSI JABAR

- Redaksi

Jumat, 21 Maret 2025 - 04:32 WIB

5049 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kota Bandung, ANALISANEWS.ID,- Memasuki 10 hari terakhir Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk semakin meningkatkan kualitas ibadah guna meraih keberkahan dan ampunan dari Allah SWT.

Dalam Kajian Ramadan yang disiarkan oleh Radio Sonata, Kamis 20 Maret 2025, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung, Ustaz Miftah Faridl menyampaikan pentingnya memaksimalkan amalan di penghujung bulan suci ini.

Dalam kajian bertema “Meningkatkan Kualitas Iman di 10 Hari Terakhir Ramadan”, Ustaz Miftah menjelaskan, Rasulullah SAW selalu menghidupkan malam-malam terakhir Ramadan dengan ibadah. Salah satu amalan utama yang dianjurkan adalah salat malam, baik dalam bentuk tarawih di awal malam maupun tahajud di sepertiga malam terakhir.

“Nabi Muhammad SAW terbiasa melaksanakan salat malam sebanyak 11 rakaat, namun pada masa Khalifah Umar bin Khattab, jumlahnya pernah mencapai 23 rakaat. Terpenting bukan jumlah rakaatnya, melainkan konsistensi dalam menjalankan ibadah ini,” jelasnya.

Selain salat malam, Ustaz Miftah juga menekankan pentingnya itikaf, yaitu berdiam diri di masjid dengan fokus beribadah dan menjauhi aktivitas duniawi. Itikaf menjadi momen untuk memperbanyak zikir, doa, serta membaca Al-Qur’an, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

“Dalam ajaran Islam, itikaf adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah, meninggalkan kesibukan duniawi sementara waktu, dan memperbanyak renungan serta doa,” paparnya.

Lebih lanjut, Ustaz Miftah menjelaskan, puasa dalam Islam memiliki tujuan utama untuk membentuk ketakwaan, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Baqarah: 183. Ia juga menyinggung bahwa konsep berpuasa tidak hanya ditemukan dalam Islam, tetapi telah menjadi tradisi di berbagai peradaban dunia sejak zaman kuno.

“Sejarah mencatat bahwa banyak bangsa telah menjalankan tradisi puasa dalam bentuk yang berbeda. Namun dalam Islam, puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga cara untuk mensucikan diri dan meningkatkan kualitas spiritual,” pungkasnya.**(IP)

Kepala Diskominfo Kota Bandung

 

Yayan A. Brilyana

Berita Terkait

Megatron Kawasan Braga Sebaiknya Digunakan Iklan Layanan Masyarakat Dan Pemerintahan
PSHT Cabang Bandung Pusat Madiun Gelar Halal Bihalal
Tiga Pewarta Emak-Emak Milenial Silaturahim Dadakan : Bangun Persahabatan Kekompakan dan Keberhasilan
Nadia Alumni SMANSA 1960 Berharap Pendidikan Tetap Berlanjut
Sebanyak 2.400 Orang Ikuti Manasik Haji Masal Kota Bandung
Lurah Cibadak Dadan Suhendra, ST.,MM Persiapkan Kampung Toleransi Cibadak
Laporan BPS Maret 2025, Kota Bandung Catatkan Inflasi 1,69 Persen
32 Praja IPDN Magang di Pemkot Bandung, Ciptakan Generasi Inovatif dan Profesional