Resiko Bencana di Pakpak Bharat Tinggi

RAJA KENCANA SOLIN

- Redaksi

Kamis, 7 November 2024 - 15:04 WIB

50153 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oplus_0

Oplus_0

ANALISA NEWS l akpak Bharat, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pakpak Bharat, Augusman Harapan Padang MSi mengemukakan, dari data yang ada, resiko bencana di daerah itu tergolong tinggi. Hal itu disampaikan Augusman kemarin saat pelaksanaan kegiatan pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana di Balai Diklat Cikaok, Kecamatan STTU Julu.

 

Penanganan kebencanaan semakin mengalami kendala, ketika kemampuan sumber daya manusia (SDM) personil dan peralatan yang dimiliki masih terbatas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Kedua faktor tersebut mempengaruhi penanganan dan upaya penanggulangan di lapangan belum bisa diharapkan, sesuai dengan prinsip SOP penanggulangan bencana.

 

Sekaitan itu, karena bencana merupakan urusan bersama, penguatan SDM, terkait penanggulangan perlu dilakukan hingga ke tingkat desa, termasuk ketersediaan peralatan dan anggaran yang dibutuhkan.

 

“Sepanjang melalui mekanisme dan aturan yang ada, diharapkan kepada pemerintah desa bersedia mengalokasikan anggaran untuk urusan kebencanaan,” tambah Augusman.

 

Kegiatan mitigasi kebencanaan itu diharapkan akan turut mendorong kemampuan dan wawasan warga, terkait penanganan bencana yang lebih baik kedepan.

 

Pihaknya juga mengajak seluruh Masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat supaya melaksanakan penanggulangan bencana di wilayah masing-masing.

 

Masyarakat dihimbau agar meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi segala potensi bencana yang bakal mungkin terjadi.

 

Sebagaimana diketahui, saat musim hujan tiba, sejumlah daerah di Kabupaten Pakpak Bharat selalu mengalami bencana tanah longsor. Peristiwa itu bahkan terjadi hampir setiap tahun.

 

Jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Pakpak Bharat-Pemko Subulussalam (NAD) kerap mengalami kejadian longsor. Demikian halnya ruas jalan lain, yakni Sukarame, (Kecamatan Kerajaan)-Ibukots Kabupaten (Salak) dan Aornakan (PGGS)-Paginda dan ruas jalan lain.

 

Permukaan kontruksi jalan tertutupi material longsoran yang berasal dari tebing di salah satu sisi badan jalan. Bahkan, badan jalan sering dijumpai amblas ke jurang di bawahnya.

 

Kondisi tersebut tentunya memerlukan tenaga, waktu dan biaya tidak sedikit. (Giahta Solin)

Berita Terkait

DIREKTUR PERUBAHAN: “TITO PUNYA AGENDA TERSEMBUNYI GOYANG PRABOWO DARI DALAM?”
Luhut Akui Empat Pulau di Singkil Aceh Dilirik Investor Asing untuk Dibangun Resort
Anjangsana pererat tali silaturahmi Babinsa komsos dengan tokoh Agama
Jalin Silaturahmi,Babinsa koramil 06/Tripe Jaya laksanakan komsos Bersama Warga Binaan
Datin Penghulu Teluk Nilap Gelar Muskep Tahun 2025
DPRD Kabupaten Karo Laksanakan Rapat Paripurna Bupati Karo Sampaikan LKPJ Tahun Anggaran 2024
Perkuat Sinergitas Kakanwil Kemenkumham Sumut Kunjungi Kantor Bupati Karo
SAPA: Pungutan Daftar Ulang Melanggar Aturan, Kepala Madrasah Harus Dicopot
Tag :
mgid.com, 569023, DIRECT, d4c29acad76ce94f