MEDAN
Ketua Pimpinan Anak Cabang Ikatan Pemuda Karya (PAC IPK) Kecamatan Medan Sunggal, Jodi Mahesa Panggabean, menerima audiensi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial, Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Pertemuan yang penuh keakraban di SB Kupi Jalan Seti Budi Medan, Kamis (03/10/2024) tersebut, bertujuan untuk mendukung mini riset yang dilakukan para mahasiswa terkait peran pemuda dalam Pemilu Kepala Daerah (Pemilukada) mendatang serta strategi yang diterapkan IPK dalam menarik generasi muda bergabung dengan organisasi.
Dalam suasana diskusi yang penuh semangat, para mahasiswa diwakili Wildan Mukhalladun, Aisyah Nanda Putri, Angela Nathalia Zalukhu menanyakan dua sejumlah isu penting kepada Ketua PAC IPK Medan Sunggal Jodi Mahesa Panggabean.
Diantaranya, pertama, mereka mempertanyakan motivasi utama PAC IPK Medan Sunggal untuk berpartisipasi aktif dalam Pemilukada.
Kedua, mereka ingin mengetahui strategi yang diterapkan oleh IPK untuk merangkul generasi muda yang semakin beragam agar tertarik bergabung dan aktif dalam organisasi.
Menjawab pertanyaan pertama, Jodi Mahesa menjelaskan bahwa keterlibatan aktif IPK Medan Sunggal dalam Pemilukada bukan semata-mata untuk kepentingan politik, melainkan karena tanggung jawab moral dan sosial terhadap masyarakat, khususnya pemuda.
“Kami ingin menciptakan ruang yang positif bagi pemuda untuk terlibat dalam proses politik yang sehat, berintegritas, dan demokratis. Pemuda adalah agen perubahan, dan IPK berkomitmen untuk memastikan bahwa mereka memiliki peran signifikan dalam menentukan masa depan daerah,” ujar Jodi.
Selain itu, Jodi menekankan pentingnya pendidikan politik bagi pemuda agar mereka memiliki kesadaran kritis dalam memilih pemimpin.
“Kami mengadakan berbagai kegiatan edukatif yang membekali pemuda dengan pemahaman tentang hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara. Dengan demikian, mereka tidak hanya menjadi peserta pasif dalam pemilu, tetapi juga menjadi pemilih yang cerdas dan berwawasan luas,” tambahnya.
Terkait strategi menarik minat generasi muda, Jodi mengungkapkan bahwa IPK telah menerapkan pendekatan yang inklusif dan adaptif terhadap perubahan zaman.
“Generasi muda saat ini sangat beragam, baik dari segi latar belakang, minat, maupun aspirasi. Untuk itu, kami berusaha untuk menciptakan program-program yang relevan dengan kebutuhan mereka, seperti pelatihan keterampilan, kegiatan sosial, hingga diskusi-diskusi yang menyentuh isu-isu terkini. Kami juga memanfaatkan media sosial sebagai sarana komunikasi yang efektif untuk menjangkau lebih banyak pemuda,” jelas Jodi.
Jodi juga menggarisbawahi pentingnya menjaga nilai-nilai kekeluargaan dan solidaritas dalam organisasi.
“IPK bukan hanya sekedar organisasi, tetapi juga keluarga besar yang saling mendukung. Kami ingin setiap pemuda yang bergabung merasakan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama untuk memajukan organisasi dan masyarakat.”
Para mahasiswa terlihat antusias dengan jawaban-jawaban yang diberikan oleh Jodi. Mereka merasa bahwa wawasan yang diperoleh dari audiensi ini sangat membantu dalam memperkaya riset mereka.
Selain itu, Jodi juga memberikan saran kepada para mahasiswa untuk terus mengembangkan potensi diri dan tidak takut terlibat dalam berbagai kegiatan organisasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat.
Audiensi ini diakhiri dengan sesi tanya jawab tambahan, di mana Jodi mengajak para mahasiswa untuk turut serta dalam berbagai kegiatan sosial yang akan diadakan oleh PAC IPK Medan Sunggal ke depannya.
Ia berharap kolaborasi ini dapat menjadi langkah awal untuk memperkuat peran pemuda dalam memajukan bangsa dan negara.
Dengan komitmen kuat dari PAC IPK Medan Sunggal di bawah kepemimpinan Jodi Mahesa Panggabean, diharapkan semakin banyak generasi muda yang terinspirasi untuk aktif dalam organisasi dan berkontribusi dalam proses demokrasi serta pembangunan di daerah mereka.(AVID)