Surat Cinta Nahdliyyin United untuk Ketum PBNU, Gus Yahya

ANALISA NEWS

- Redaksi

Selasa, 18 Juni 2024 - 02:24 WIB

50141 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Surat Cinta Nahdliyyin United untuk Ketum PBNU, Gus Yahya

_Bismillaahirrahmaanirrahiim_

_Yang saya hormat dan cintai, Ketum PBNU, Gus Yahya!_

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Perkenalkan, saya Muhammad Rofi`i Mukhlis alias Rofi`i, bakul rawon yang saat ini dipercaya untuk menjadi pemimpin gerakan kultural nahdliyyin yang bernama Nahdliyyin United.

Surat cinta ini saya tujukan kepada Panjenengan setelah saya membaca di sebuah situs berita online tentang pernyataan Panjenengan yang berisi tanggapan atas pernyataan saya di banyak media online bahwa PBNU lakukan gerakan 2000 rupiah saja, jangan usaha di batubara.

_Yang saya hormat dan cintai, Ketum PBNU, Gus Yahya!_

Saya cukup terkejut namun bahagia. Terkejut karena pernyataan saya tersebut ditanggapi Panjenengan dengan kalimat: “Mau mengembangkan sumber daya manusia kok pakai iuran. Ini pasti gara-gara terlalu lama melarat sehingga imajinasi pun tidak punya.”

Saya bahagia karena memang masa lalu saya melarat. Saya anaknya Abah Mukhlis, Pedagang Kaki Lima, namun Alhamdulillaah, turun temurun Abah dan keluarga saya NU.

Alhamdulillaah, dalam kemelaratan, saya justru punya imajinasi yang sangat kuat untuk kaya, memiliki harta banyak atas usaha saya sendiri, susah senang tetap berdiri tegak dengan kaki saya sendiri, dengan kemandirian.

_Yang saya hormat dan cintai, Ketum PBNU, Gus Yahya!_

Kemandirian dan kesungguhan saya berusaha tanpa harus merusak lingkungan hidup dan merugikan masyarakat, saat ini, mulai membuahkan hasil. Ada beberapa usaha saya, di antaranya RM Rawon Bidadari di dua tempat : Kediri dan Jakarta serta memberdayakan produk-produk UMKM kalangan Nahdliyyin. Keuntungan usaha saya bukan untuk saya dan keluarga saya saja, tapi untuk NU, untuk memberdayakan Nahdliyyin yang saat ini sudah sering saya buktikan. Alhamdulillah saya sering membantu acara NU di mana pun dan kapanpun karena memang saya NU dari turun temurun.

Dan pernyataan saya tentang PBNU tidak perlu usaha tambang batubara, iuran 2000 rupiah saja dari setiap Nahdliyyin merupakan wujud cinta saya kepada NU karena saya saja yang bukan siapa-siapa, yang dari kaum melarat, bisa mandiri dan memberi. Apalagi ini NU, ormas Islam terbesar pengikutnya di Indonesia dan dunia, malu saya jika harus berbisnis di energi kotor, dari tambang batubara bekas orang lain, dengan alasan untuk menghidupi NU. Apa selama ini NU tidak hidup dengan tidak berusaha di tambang batubara? Kalau tidak hidup, mana mungkin jadi ormas Islam terbesar, Gus?

Logika yang sangat sederhana ini hanya bisa dimiliki dan dipahami oleh orang yang dirinya tidak diperbudak oleh ambisi kekuasaan!
.
_Salam cinta dari saya untuk Panjenangan, Ketum PBNU, Gus Yahya!_

Berita Terkait

Presiden Prabowo Puji Para Menteri, Termasuk Budi Arie yang Hampir Tuntaskan Target 80.000 Kopdes Merah Putih
Komisi VII DPRA Temui Menparekraf di Jakarta, Bahas Kemandirian Ekonomi Santri Aceh
PW GPA DKI Jakarta Tegaskan Menkop Budi Arie Tidak Terlibat dalam Praktik Penjagaan Situs Judi Online
Menjelang HUT Bhayangkara ke-79, Mahasiswa Jakarta Dorong Polri Menjadi Institusi yang Profesional, Transparan, dan Terbuka terhadap Kritik Publik
Menkop Budi Arie Dorong Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat Sipil dalam Bersihkan Indonesia dari Judi Online
Nahak, Ali, & Sunan Trio Inisiator “Advokat Berlari”: Olahraga dan Hukum Berpadu!
Budi Arie Adalah Sosok yang Mewujudkan Ekonomi Kerakyatan, Tidak Layak Direshuffle
Kepatuhan Pajak Harus Berlaku untuk Semua, Feri Rusdiono Minta Pemerintah Bersikap Adil
mgid.com, 569023, DIRECT, d4c29acad76ce94f