Calon Kepala BIN Harus Mampu Menjawab Tantangan yang Multi Dimensional

ANALISA NEWS

- Redaksi

Sabtu, 4 Mei 2024 - 19:16 WIB

5073 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Opini oleh : Sri Rajasa Chandra M.BA

Riuhnya tarik menarik soal susunan Kabinet Presiden Prabowo, mengingat koalisi gemuk pasangan Presiden/Wapres Prabowo/Gibran, termasuk hadirnya pendatang baru paska keputusan MK, tidak tertutup kemungkinan akan dipengaruhi oleh politik transaksional maupun politik balas budi. Fenomena politik transaksional dalam kehidupan politik di negeri ini yang kental dengan budaya “euweh pakeweuh”, kerapkali mengabaikan nilai profesionalisme dalam menempatkan seseorang pada susunan kabinet, sehingga pada gilirannya akan menjadi beban Presiden dalam mengemban tugas-tugas konstitusional.

Dihadapkan pada fenomena politik transaksional, tentunya hal tersebut tidak lagi berlaku bagi penunjukan calon Kepala Badan Intelijen Negara. Presiden harus lebih selektif dalam hal ini, mengingat Badan Intelijen Negara sebagaimana diamanatkan oleh Undang undang Nomor 17 Tahun 2011 adalah koordinator penyelenggaraan intelijen negara, dengan tugas pokok dan fungsi utamanya mengawal dan menjaga kepentingan maupun keamanan nasional dari setiap potensi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang semakin kompleks, modern dan terstruktur, dalam rangka tetap utuhnya kedaulatan negara dan marwah hak-hak asasi negara. Disamping itu Badan Intelijen Negara yang akrab dengan stigma “mata dan telinga negara”, dituntut untuk memainkan peran lebih dari sekedar mata dan telinga negara, tetapi juga menjadi penjuru dalam menentukan arah haluan pembangunan nasional, sehingga tidak terjadi deviasi terhadap pencapaian tujuan nasional.

Guna membangun Badan Intelijen Negara yang berkualitas, berdedikasi dan memiliki integritas, tentunya harus dinakhodai oleh sosok pemimpin dengan standar kriteria yang tinggi dan kedalaman ilmu yang terukur untuk mengelola ranah kegiatan dalam diam. Oleh sebab itu, sesuai dengan kata intelijen yang bermakna kecerdasan, maka tuntutan kriteria “smart” dalam sosok pimpinan Badan Intelijen Negara, harus meliputi Intelligence Quotient, Intellectual Intelligence, Emotional Intelligence.

Menghadapi derasnya laju perkembangan global yang semakin sulit diprediksi, dengan potensi ancaman terjadinya konflik berdimensi “perang semesta”, Badan Intelijen Negara dituntut mampu memainkan peran “Intelijen Diplomasi” di fora internasional, dalam rangka memposisikan Indonesia tidak melulu sebagai objek kekuatan besar dunia, tapi mampu memberi sumbangsih problem solving bagi terwujudnya tata dunia berbasis kesetaraan dalam pergaulan antar bangsa.

Mencermati tugas dan fungsi Badan Intelijen Negara yang memiliki posisi sentral dalam kelangsungan kehidupan berbangsa bernegara, sudah barang tentu menjadi tanggung jawab Presiden untuk memilih calon Kepala Badan Intelijen Negara, dengan pertimbangan cermat dan terukur, tanpa dipengaruhi oleh kepentingan politik praktis, apalagi oleh kepentingan individu semata.

Kepala Badan Intelijen Negara harus memiliki komitmen “bekerja dalam diam, tanpa berharap puji dan balas budi, setia dan tepati janji pada Ibu Pertiwi, demi kehormatan negeri”.

Penulis adalah Pemerhati Intelijen

Berita Terkait

Lagi-lagi Terjadi Upaya Pembatasan Kebebasan Media untuk Mengungkap Dugaan Kasus Korupsi
Waswas dengan Sistem Politik Saat Ini: Abah Azis Soroti Manipulasi Pemilu
Mualem – Dek Fad, Solusi Untuk Aceh Maju dan Bermartabat
PUSDA: Keberhasilan Distan Pijay Terima Penghargaan dari Menteri Pertanian Sungguh Membanggakan Daerah
Penguatan Reformasi Dan Birokrasi Dengan Pemanfatan Industri Digital Dalam Mewujudkan Tata Kelola Ekonomi yang Efisien Dan Transparan
Menakar Calon Kepala BIN Usulan Penguasa
Saatnya Penyegaran Pimpinan Intelijen Negara

Berita Terkait

Minggu, 12 Januari 2025 - 17:31 WIB

Meriah! Syukuran Kemenangan H. Bistamam dan Jhony Charles Digelar Penuh Hikmat di Rokan Hilir

Sabtu, 11 Januari 2025 - 23:07 WIB

Diduga Sarang Maksiat dan Peredaran Pil Setan, Warga Setempat Minta APH Tutup Karoke See You Di Bagan Barat

Jumat, 10 Januari 2025 - 15:43 WIB

Kejagung Panggil Kepala BPKAD Rohil, Dugaan Korupsi Dana PI 10% Menguat

Jumat, 3 Januari 2025 - 21:09 WIB

BPJS Tidak Berlaku RSUD dr. Protomo Bagansiapiapi Ketika Obat Tidak Ada

Jumat, 20 Desember 2024 - 23:47 WIB

Petani Sawit di Rimbo Melintang Rugi Jutaan, Malah Dilaporkan Balik oleh Pencuri!”

Jumat, 20 Desember 2024 - 17:50 WIB

Hampir Seluruh ASN di Rokan Hilir Diduga Terlibat Politik Praktis untuk Pasangan 01

Kamis, 19 Desember 2024 - 12:40 WIB

Program Si Koncang Lumpuh Total: Miliaran Dana Menguap, Desa-Desa Terancam Bangkrut

Selasa, 17 Desember 2024 - 20:45 WIB

Manager SPBU PT. SPRH Diduga Lama Absen Pasca Pilkada, Terancam Sanksi Tegas

Berita Terbaru